Pendahuluan
Indonesia terbentang antara 6o LU sampai 11o garis LS, dan dari 9o sampai 141o garis BT serta terletak antara benua asia dan oceania dan merupakan negara kepulauan terbesar didunia, yang mempunyai 17.508 pulau.
Ada lima pulau besar di Indonesia, yaitu:
- Kalimantan : 539.460 km2
- Sumatera : 473.606 km2
- Papua : 421.981 km2
- Sulawesi : 189.216 km2
- Jawa : 132.107 km2
Kawasan Lahan Basah merupakan bagian bumi tanah air nusantara yang “Basah” baik karena resapan hujan ke tanah dataran pinggiran sungai dan danau dimana pun seputar muara, perairan rawa, payau, dan sepanjang daerah pantai.
Dalam Lahan Basah Menurut Koverensi Ramsar (Iran) keputusan bersama dunia (Convension on Wetlands of Internatinal Importanca Especially as Water Flowl Habitat) setelah diratifikasi Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 48 Tahun 1991 Lahan basah adalah daerah payau, paya, tanah gambut atau perairan, baik yag bersifat alami maupun buatan, tetap maupun sementara, dengan perairan yang tergenang maupun mengalir, tawar, agak asin ataupun asin, termasuk daerah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari 6 meter pada waktu air surut.
Pengelompokan Tipe-Tipe Lahan Basah
Dititik dari keadaan bumi kita maka ¼ bagian darinya terdiri dari lahan basah. Adapun luasnya sekitar 40 juta hektar yang terbentuk secara ilmiah.
Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah merupakan upaya mengubah kawasan lahan basah alami menjadi kawasan lahan basah buatan. Jadi dapat dikatakan bahwa lahan basah itu dapat dikelompokan ke dalam kelompok :
a. Lahan Basah Alami
b. Lahan Basah Buatan
c. Lahan Basah Kawasan Konservasi
Manfaat Lahan Basah
Manfaat langsung dari lahan basah bagi kehidupan dapat kita lihat di pesisir pantai. Mangrove dan terumbu karang dapat mencegah abrasi air laut. Jika air laut masuk ke lahan pertanian dan meresap ke wilayah pemukiman penduduk maka kesuburan lahan pertanian akan rusak dan air sumur akan menjadi asin, terjadi proses fisika-kimia dalam ekosistem, yaitu pergerakan air melalui lahan basah ke sungai ata laut; pembusukan bahan organic; pelepasan unsure nitrogen; sulfur; dan karbon ke atmosfir; pengambilan unsure hara, sedimen dan bahan organic ke air dan lahan basah; dan pertumbuhan seluruh organism yang memerlukan laha basah.
Memelihara lahan basah akan mendukung fungsi ekologi, karena lahan basah akan menahan sedimen darat yang dapat mencemari air laut. Penduduk di daerah pesisir akan memanfaatkannya sebagai sarana transportasi, dan di sebagian wilayah sudah dapat dikembangkan menjadi daerah ekowisata.
Lahan basah memiliki peranan yang penting dalam menyumbang keragaman hayati, pengatur iklim dunia, sumber pangan, sumber sirkulasi air, sumber perikanan, obat-obatan bagi masyarakat setempat. Kita dituntut untuk tetap menjaganya, agar tetap member manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar