Kamis, 25 November 2010

Aksi Massa (1)

Pengertian Aksi Massa
Aksi massa adalah suatu metode perjuangan yang mengandalkan kekuatan massa dalam menekan pemerintah/pengusaha untuk mencabut atau memberlakukan kebijakan yang tidak dikehendaki massa. Aksi massa merupakan bentuk

Sabtu, 23 Oktober 2010

Potensi dan Tantangan Pengelolaan Gambut di Indonesia

Gambut (kadang-kadang disebut rawa gambut) terbentuk dimana tanaman-tanaman yang tergenang oleh air terurai secara lambat. Gambut yang terbentuk terdiri dari berbagai bahan organik tanaman yang membusuk dan terdekomposisi pada berbagai tingkatan.

Ciri-ciri khas dari suatu lahan gambut adalah kandungan bahan organiknya yang tinggi (lebih dari 65%).
Lahan-lahan gambut yang digenangi air tidak terbakar secara alami, kecuali pada tahun-tahun yang luar biasa keringnya. Hal ini ditunjukkan secara tragis selama

Rabu, 20 Oktober 2010

Sekilas Tentang Orangutan

Fakta Singkat!
• Kelas: Mamalia
• Bangsa : Primata
• Induk Suku: Hominoidea
• Suku: Pongidae
• Marga: Pongo
• Jenis: abelii (Orangutan Sumatra) dan pygmaeus (Orangutan Kalimantan/Borneo)
• Panjang: jantan; sekitar 101 cm dari ujung kepala sampai panggul; betina; sekitar 76 cm
• Berat: jantan; 50-130 kg; betina; 30-50 kg
• Rentang hidup: 60 tahun atau lebih
• Masa kehamilan: sekitar 8,5 bulan
• Jumlah bayi yang dilahirkan: biasanya 1, sangat jarang 2 (dalam penangkaran)

Sabtu, 20 Februari 2010

Orientasi Medan

A. Pendahuluan
Dalam suatu perjalanan terkadang kita dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan untuk menaksir terdahulu kondisi medan yang akam dihadapi. Maksudnya agar melewati medan tersebut kita tidak terjebak dalam kesulitan. Misalnya menyeberangi sungai, kita harus menaksirkan lebar sungai, kedalaman serta kecepatan arusnya. Peramalan bentuk awan, suara debur pantai, bau-bauan yang berbahaya. Hasilnya penaksiran yang didapat tentu saja tidak tepat benar, ketelitian hasil penaksiran akan tergantung dari kecermatan dan ketelitian.

B. Dasar-dasar Ilmu Medan
Ilmu medan yang sebenarnya, terdiri dari 4 bagian yaitu : geografi, morfologi, hidrografi dan topografi.
Ilmu membayangkan medan (topografi praktis) adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas tentang suatu medan. Terbagi menjadi : cara penggunaan peta topografi dan uraian mengenai medan.
Ilmu Pengintaian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang terbaik untuk melakukan pengintaian suatu medan untuk keperluan tugasnya.

C. Tanda-tanda dan Klasifikasi Medan
Tanda medan terdiri dari tanda medan dari alam, tanda yang di buat manusia dan titik tanda.
Klasifikasi medan terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gigir gunung, lembah, hutan, rimba dan rawa.

D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Pengaruh topografi antara lain : bentuk permukaan dan perairan, tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah dan benda-benda buatan yang ada di medan.
Pengetahuan dan keterampilan
Iklim dan cuaca

E. Penaksiran
Adalah proses mengetahui keadaan di alam melalui panca indra, anggota tubuh dan pengalaman dan terkadang dengan bantuan alat. Dipengaruhi oleh : panca indra, anggota tubuh dan pengalaman

F. Teknik Penaksiran
• Menaksir lebar sungai
• Menaksir tinggi permukaan sungai dengan Bantuan batang atau ranting dan riam
• Menaksir kecepatan arus sungai
• Menaksir ketinggian
• Penaksiran waktu
• Penaksiran jarak
• Penaksiran cuaca

a. Tanda Umum
1. Cuaca Baik
• Merah pada waktu malam hari
• Embun dan kabut pada pagi-pagi benar.
• Matahari terbit berwarn merah.
• Bintang-bintang dilangit terang sekali
• Bulan kelihatan terang dan bersinar
2. Cuaca Kurang Baik
• Kuning pucat pada waktu matahari terbenam
• Awan gelap dan tergantung rendah
• Pagi hari dan kering bulan diliputi awan gelap banyak angin atau badai
3. Banyak Angin atau Badai
• Awan bergerak terang dengan garis-garis yang terang
• Ada hujan sebelum angin
• Matahari terbit dari balik awan
• Matahari terbenam warnanya merah
4. Perkiraan Cuaca
• Awan bergerak melawan angin
• Bulan dikelilingi bundaran
• Banyak angin sebelum hujan, tanda tidak hujan
• Bayang-bayang tempat lurus ke timur barat (daerah khatulistiwa)
• Pagi udara panas sekali, siangnya hujan disertai angin

b. Tanda-Tanda Dengan Binatang
1. Saat Pergantian Cuaca
• Burung layang-layang : Terbang sangat tinggi
• Kelalawar : Terbang sampai senja
• Laba-laba : Rajin membuat jaringnya
• Semut : Keluar dari sarangnya
• Lebah : Terbang jauh ihingga sarangnya kosong
• Nyamuk : Waktu senja terbang kian kemari
2. Saat Hujan Akan Turun
• Burung : Terbang rendah sekali
• Laba-laba : Bersembunyi
• Semut : Merayap dengan cepat
• Katak : Diam dalam air
• Ikan : Melompat di atas air
• Kucing : Duduk membelakangi api
• Burung Laut : Beterbangan menuju darat

G. Kesimpulan
Dalam melakukan ormed ini kita tidak bias terlepas dari beberapa hal yang sangat mempengaruhi antara lain :
1. Pengaruh topografi
2. Pengaruh iklim dan cuaca
3. Pengaruh pengetahuan dan keterampilan

Bagaimanapun ketenangan mental dan kejernihan untuk berpikir merupakan kunci pokok untuk mengatasinya dalam menghadapi halangan lintasan yang ada. Kepercayaan terhadap diri sendiri harus tumbuh dalam melakukan penaksiran medan jangan ada keraguan yang terjanggal dan keraguan ini harus ditinggalkan.
Dengan melakukan cara yang baik dan benar, Insya Allah penerapan ormed ini dapa dilakukan dengan sebaik-baiknya.

“ Ingatlah alam tak mungkin ditundukkan, Manusia hanya mampu menyelaraskan dirinya dengan alam, Jelajahilah alam dengan kerendahan hati dan ketinggian budi pekerti “

Sabtu, 30 Januari 2010

Navigasi Darat

Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena akan memudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya belum kita kenal sama sekali Disamping itu, keahlian ini sangat berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.

PETA DARAT

Hakekat Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dalam ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan secara visual atau matematis yang menyajikan informasi tentang bumi

Macam Peta
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan berdasarkan skala/kedar tujuan penggunaan cakupan daerah proyeksi gambar, tanda dan simbol peta kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses terjadinya dan isi/informasinya. Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu peta terdapat 2 jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
* Peta topografi
* Peta tematik
Peta topografi inilah yang kita gunakan dalam kegiatan navigasi darat.

PETA TOPOGRAFI UMUM
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar yang berasal dari bahasa yunani kuno. Jadi peta topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak dari semua benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi. Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti sungai, danau), Tumbuhan ( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa disebut peta umum karena isinya yang lebih lengkap.

1. Judul Peta
Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan.
2. Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan. Biasanya dibagian bawah disertakan juga indeks lembar mencatumkan nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta tersebut.
3. Koordinat Peta
Adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordianat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus.
Sistem koordinat resmi dipakai ada dua cara :
• Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa.
Koordinat grafis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.
• Koordinat Grid
Dalam koordinat grid kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia titik acuan nol di sebelah barat Jakarta (6O LU, 98O BT).
Garis vertikal di beri nomor urut dari selatan ke utara sedangkan garis horizontal di beri nomor urut dari barat ke timur.
Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4,6,8 dan 14 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.
4. Kontur
Adalah garis khayal yang menghubungkan titik - titik berketinggian sama dari muka laut.
5. Skala Peta
Adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Ada dua cara penulisan skala yaitu :
a. Skala angka 1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.
b. Skala garis
6. Tahun Peta
Menerangkan tentang pembuatan tahunnya.
7. Tahun Peta
Menerangkan tentang pembuatan tahunnya.
8. Arah Peta
Yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta (utara grid). Cara yang paling mudah adalah dengan memperhatikan arah huruf-huruf yang ada pada peta.
• Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis bujur/meridian.
• Utara magnetis (UM) adalah arah ke kutub utara megnet yang ditunjukkan oleh jarum kompas
• Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta yang juga disebut Utara Peta.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari tahun ke tahun yang menyebabkan terjadinya variasi magnetis. Untuk tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah utara) dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, kondisi diatas harus ikut kita perhitungkan juga.
• Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkan pada peta, atau sudut antara US dan UP.
• Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara megnetis. IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum kompas ada di sebelah timur US
• Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis
• Variasi Magnetis, adalah perubahan/pergeseran sudut utara magnetis dari waktu ke waktu. Pergeseran positif menunjukkan pergeseran kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah barat.
9. Legenda Peta
Legenda ini memuat arti dari symbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut.

MEMBACA PETA
1. Sifat-sifat Garis Kontur
Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebutkan khusus untuk hal-hal tertentu seperti kawah.
Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.
Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatan kedua garis berubah-ubah.
Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedang daerah terjal mempunyai kontur rapat.
Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.
Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke arah puncak.
2. Titik Triangulasi
Titik ketinggian ini yaitu suatu titik atau benda berupa pilar/tonggak yang menyatakan tinggi relative suatu tempat dari permukaan laut.

Macam-macam titik triangulasi :
∆ P.140 ∆ S.140
78 79
Primer Sekunder
3. Mengenal tanda Peta
Bentuk-bentuk atau bentang alam yang menyolok di lapangan dan mudah dikenali di peta yang akan kita sebut sebagai tanda medan.
• Puncak gunung atau bukit, lembah antara dua puncak.
• Pertemuan anak sungai, tebing-tebing, sungai.
• Belokan jalan, jembatan, ujung desa, simpang jalan

KOMPAS
Adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis bumi yang disebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan kompas terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh benda-benda yang terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjuk yang salah pada jarumnya.

Bagian-bagian Kompas
• Secara garis besar, kompas terdiri dari :
• Badan, tempat komponen lain berada dan terlindungi
• Jarum, yang selalu menunjukan arah utara magnetis bumi
• Skala penunjuk, Menunjukan Pembagian derajat/mil sebagai sistem satuan arah mata angin.

Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai berikut :
a) Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi yang kurang baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama merk)
b) Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas Prismatik, kompas Optik kompas orienteering.

Busur derajat atau Protaktor
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita gunakan yakni lingkaran, setengah lingkaran, segi empat dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan mil juga tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang pengukuran dan mempermudah perhitungan azimuth dan back azimuth.

Peralatan-peralatan pendukung lainnya seperti penggaris, altimeter untuk membantu menentukan ketinggian dan peralatan tercanggih untuk menentukan posisi secara langsung dengan menggunakan bantuan satelit yakni GPS (Global Positioning System).

Menentukan Koordinat
Koordinat adalah kedudukan sesuatu pada peta, yang merupakan pertemuan garis tegak dan mendatar dari suatu lembaran peta topografi. Sistem koordinat yang resmi ada dua macam :
a) Koordinat Geografis, sering disebut sistem Garis Bujur dan Lintang. Sumbu yang digunakan adalah garis Bujur ( Bujur barat dan Timur) yang tegak lurus terhadap Khatulistiwa dan garis lintang (lintang Utara dan Selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa. Koordinat ini dinyatakan dalam satuan menit, derajat, dan detik
b) Koordinat Grid, dalam sistem ini kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap titik acuan (Grid).

AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH
Azimut didefinisikan sebagai sudut horisontal yang diukur searah jarum jam dari garis dasar atau secara ringkasnya sudut dari suatu titik terhadap arah utara pengamat. Karena ada tiga jenis arah utara (UP, UM, US) maka azimut juga terdapat 3 jenis berdasarkan ketiga arah utara tersebut, yaitu Azimut Peta, azimut Magnetis, dan azimut sebenarnya. Untuk membuat lintasan tetap berada pada satu garis lurus, kita dapat berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (potong kompas), dapat menggunakan teknik back azimut. Back azimut adalah sudut arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikannya.

Langkah-langkah potong kompas :
a) Tentukan titik awal dan akhir perjalanan, plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut kompasnya serta sudut back azimutnya.
b) Bidikkan kompas sesuai sudut antara titik awal dan titik akhir
c) Bila memakai kompas orienteering, putar gelang sampai tanda (huruf N) pada kompas sebidang dengan jarum berwarna merah. Pada kompas bidik prinsipnya sama.
d) Bidikan kompas kembali kebelakang sesuai sudut back azimut dari tanda medan tersebut untuk mengecek apakah kita masih berada pada lintasan yang diinginkan.

ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda medan yang ada di lokasi dan mencocokanya dengan kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis utara kompas (magnetis) dapat kita anggap sejajar dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan deklinasinya.

Langkah-langkah orientasi pada peta :
• Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok (dapat dikenali)
• Letakan peta pada bidang datar
• Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai dengan bentang alam yang ada.
• Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda medan yang ada di peta (seperti jalan raya, sungai,dll)
• Tanpa memperhitungkan deklinasinya, letakkan kompas sedemikian rupa sehingga sumbu pokok kompas terletak diatas garis batas lembar kiri atau kanan peta dan kita putar peta beserta kompasnya sampai jarum kompas terletek satu garis dengan garis peta tersebut.

RESECTION
Digunakan untuk mengetahui posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang kita kenal. Tidak semua tanda medan harus kita bidik, seperti ketika kita sedang berada di tepi sungai lainnya yang di bidik.

Langkah-langkah resection :
• Lakukan orientasi peta
• Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut dan back azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
• Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga terjadi perpotongan antara keduanya.
• Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.

INTERSECTION
Cara ini digunakan untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi suatu titik atau benda di medan pada peta dengan menggunakan posisi B sudah dicari terlebih dahulu posisi A sudah dicari terlebih dahulu point yang dicari dua atau lebih tanda medan.

Langkah-langkahnya :
• Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentukan posisi kita dititik A.
• Bidik obyek dari titk A tersebut, catat azimut dan back azimutnya.
• Bergerak ke posisi lain dan melakukan orientasi serta resection untuk menentukan posisi kita di B.
• Bidik obyek dari titk B tersebut, catat azimut dan back azimutnya.
• Perpotongan azimut dari titik A dan B tersebut adalah letak obyek yang kita.

MENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Dengan tanda-tanda alam misalnya :
a) Kuburan Islam selalu menghadap ke utara
b) Masjid selalu menghadap ke kiblat
c) Bagian tumbuhan yang berlumut tebal menunjukan arah timur karena sinar matahari belum terik pada pagi hari

Dengan menggunakan jam tangan
a) Hanya dapat digunakan untuk daerah yang jauh dari khatulistiwa (minimal 23 derajat LU atau LS).
b) Daerah sebelah utara khatulistiwa : Jarum pendek diarahkan ke matahari, arah antara jarum pendek dan angka 12 menunjukkan arah selatan.
c) Daerah sebelah selatan Khatulistiwa : arahkan angka 12 ke matahari. Arah antara angka 12 dan jarum pendek menunjukkan arah utara.

Dengan menggunakan Bintang
a) Bintang selatan (Zuider Kruis), bila kita menghubungkan bintang-bintang yang terjauh satu sama lain lalu kita tarik garis khayal sampai memotong tepi langit,maka titik pertemuan itu adalah pertemuan itu adalah selatan.
b) Bintang Biduk, apabila dihubungkan bintang-bintang ini akan membentuk gambar biduk. Garis yang ditarik dari bintang yang letaknya segaris akan menunjukkan arah utara.
c) Rasi bintang Crux (bintang salib/Gubuk Penceng), perpanjangan garis diagonal yang memotong horison dari tempat kita adalah arah selatan.
d) Arah bulan, bintang, dan Matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat.

Senin, 25 Januari 2010

Survival

Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.
Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit
Untuk mengatasi keadaan cuaca yang dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau tempat berlindung sebagai sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari ancaman faktor-faktor alam yang ekstrim, selain itu agar badan kita tetap nyaman, usahakan selalu memakai pakaian yang kering.
Makanan dan minuman juga sangat penting yang harus didapatkan dalam menghadapi keadaan yang genting dimana kita butuh tenaga / kalori untuk melakukan aktifitas. Ciri-ciri dan karakteristiknya harus kita kenali agar tidak membahayakan. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat botani dan zoologi praktisdibawah ini :
Mempelajari botani dan zoology praktis dianggap penting untuk lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan darurat (survival food) atau obart-obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat menganmcam keselamatan jiwa. Hal ini penting karena alam Tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam Sub Tropis.
Daerah tropis memiliki karakteristik sebagai berikut : Keanekaragaman species yang tinggi tetapi dalam satu species jumlah populasinya rendah. Artinnya harus lebih banyak mengenal keanekaragaman species yang lebih banyak bila dibandingkan dengan yang di Sub Tropis. Selain itu alam tropis dengan jumlah populasi yang tidak terlalu banyak menyebabkan kita harus sedikit berusaha lebih keras lagi guna memanfaatkannya. Yang terakhir cuaca alam tropis relatif stabil dan perbedaan yang drastic dan ekstrim jarang ditemukan.
Botani Praktis
Permasalah dalam survival mengenai masalah Botani Praktis adalah survivor harus mengenal karakteristik alamnya. Karena daerah di Indonesia ini dapat dikelompokan menjadi beberapa zona geografi tumbuhan.
Secara garis besar, tumbuh-tumbuhan dibedakan pada dua hal :
1. Tumbuhan yang dapat dimakan (berguna, mengandung air, dapat dipakai sebagai obat-obatan, dll)
2. Tumbuhan yang berbahaya (beracun).

Tumbuhan Yang Dapat Dimakan
Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi yang cukup adalah umbi (umbi batang / umbi akar), setelah itu baru buah, biji, dan daun.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
a. Bagian tumbuhan yang masih muda /tunas.
b. Tumbuhan yang tidak mengandung getah.
c. Tumbuhan yang tidak berbulu.
d. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.
e. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia.
Langkah-langkah yang perlu bila akan memakan tumbuhan :
a. Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal.
b. Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja.
c. Sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu, karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid.
d. Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke bibir dan tunggu reaksinya. Bila tidak ada rasa aneh (panas, pahit) berrati cukup aman.
e. Yan paling baik adalah terlebih dahulu memasak bagian tumbuhan yang akan dimakan.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
a. Umbi di dalam tanah : jenis talas, kentang, bengkuang, paku tanah.
b. Bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu, begonia.
c. Buah : kelapa, arbei hutan, konyal (markisa hutan), nipah (dirawa)
d. Biji : padi, jagung, biji rumput teki (di Madura), biji saniten yang sudah tua
e. Bunga : turi, pisang.
f. Daun : rasamala, melinjo, babadotan, tespong, antanan.

Tumbuhan Obat
Dapat dikelompokan menjdai dua :
a. Dimakan/diminum, contoh :
• Bratawali (Anamitra cocculus), tumbuhannya merayap. Terdapat di hutan, di kampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Gunanya obat anti demam, anti malaria, pembersih luka, penambah nafsu makan.
• Keji Beling/ngokilo (Strobilateses). Tumbuhan semak dan di hutan. Ambil daunnya, dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.
• Sembung/sembung manis (Blumen Balsmifira). Jenis rumput-rumputan, terdapat di padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, dapat digunakan untuk sakit panas, sakit perut.
b. Tumbuhan Obat Luar, untuk luka
• Getah pohon Kamboja, untuk menghilangkan bengkak, juga untuk terkilir.
• Air rebusan Bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon randu (kapuk hutan).
• Daun Sambiloto ditumbuk halus, atau daun Ploso untuk anti sengatan kalajengking.
• Kirinyuh.

Tumbuhan Beracun
- Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.
- Getah pohon Rengas, ingas/semplop, sangat berbahaya karena merusak jaringan.
- Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal.
- Buah Aren mentah menyebabkan gatal-gatal.
- Kecubung, beracun bila dimakan.
- Rarawean, dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
- Daul Pulus dapat menyebabkan gatal-gatal dan panas
- Si Cantik Beracun.

Tumbuhan Berguna Lainnya
• Tumbuhan penyimpan air : tumbuhan beruas (bamboo, rotan, dll), tumbuhan merambat, kantung semar, kaktus dll.
• Tumbuhan pembuat atap/perlindungan : daun nipah, aren, sagu dll.
• Pengusir ular dan serangga : lemo
• Indikator air bersih : tespong, selada air.
Jamur di hutan sebaiknya jangan dimakan karena sulit untuk membedakan Janis yang bias dimakan atau yang beracun, keculai bagi yang sudah ahli, selain itu kadar kalori jamur sangat rendah karena tubuh jamur banyak mengandung air. Pedoman umum untuk menentukan jamur yang dapat dimakan, seperti : tidak berwarna menyolok, tidak bercahaya, tidak memiliki gelang pada tangakinya, tidak berbau memuakkan, tidak memberi efek warna hitam bila disentuh kan ke benda-benda perak.
Pedoman seperti itu sebenarnya terkadang sangat berbahaya. Banyak juga jamur yang mempunyai cirri-ciri diatas justru mengandung racun. Contohnya Amanita phallolder berwarna putih kecoklatan, tidak mempunyai gelang, justru memiliki racun yang mematikan manusia. Amanita Verna dan Amanita virosa yang berwarna berwarna putih bersih memiliki racun yang mematikan. Ketiga jamur itu bila dimakan, setelah 30 menit kemudian akan mengakibatkan perut sakit sekali. Bila tidak dirawat segera, 6 jam kemudian dapat menyebabkan kematian.
Zoologi Praktis
Sebagaian besar hewan pada dasarnya dapat dimakan. Kesulitannya adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu diperlu pengetahuan tentang habitat, dan tingkah laku hewan tersebut.
Untuk menangkap hewan diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan, misalnya : hewan selalu mencari air untuk keperluan sehari-harinya. Apabila kita ingin mendapatkan bermacam hewan, harus menuju sumber air. Dalam hal ini kita akan dihadapkan pada satu masalah. Bila di dekat sumber air banyak hewannya berarti juga banyak hewan yang berbahaya bagi kita.

Habitat Hewan
Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada semakin sedikit. Jadi bila tersesat digunung dan ingin mencari makanan (hewan), jangan terus naik ke puncak gunung. Lebih baik turun, kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis hewan.

Prilaku Hewan
Prilaku setiap hewan adalah khas. Kapan kita akan mudah menangkap suatu hewan, kapan harus menghindarinya. Pada musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah yang baik untuk menangkapnya. Burung-burung pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan salem atau belut/lindung yang berpindah tempat di sungai dan laut untuk bertelur. Ular yang menjaga telur atau anaknya biasanya bertambah ganas.

Binatang Berbahaya
• Nyamuk di daerah malaria.
• Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bias infeksi.
• Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.
• Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
• Pacet, lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
• Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bias.

Binatang Yang Berguna
- Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya
- Ular, kadal, kura-kuran dapat dimakan.
- Lebah bias diambil madu dan larvanya.
- Cacing dan siput hutan dapat dimakan.

Serpentes (Ophidia)
Di Indonesia banyak sekali jenis ular termasuk yang berbisa. Ular pada umumnya aktif di siang hari. Anggota badan yang banyak digigit adalah tungkai, kemudia jari kaki.
Ular yang banyak menyebabkan kematian antara lain ular tanah (angkistrodon), ular hijau (Trimeresurus), ular Anang, Biludah.
Macam gigi bias :
• AGLYPHA, tidak mempunyai gigi bias. Contoh : ular Sanca / phyton, ular sawah (umumnya dari keluarga Colubridae).
• PHISTOGLYPHA, mempunyai gigi bias dibelakang. Contoh : Ular Cincin Mas (Boiga dendrophila), Ular Pucuk/Ular Daun (Dryophis).
• PROTEROGLYPHA, mempunyai gigi bias di depan, yang efektif untuk menyalurkan bias. Contohnya Elapidae, Hydrophiidae.
• SOLENOGLYPHA, mempunyai gigi bias di depan dan dapat dilipat. Umumnya gigi bias tersebut besar. Contohnya Crotalidae, Viperridae.
Macam bisa :
• Neurotoksin, yang menyerang jaringan saraf dan bersifat bertentangan dengan tranmisi rangsangan saraf. Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.
• Hemotoksin, yang menyerang darah dan system peredarannya. Dapat menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak dan menggumpal.
• Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.
• Miksotoksin, yang diserang cairan dalamtubuh.
Penanggulangan Gigitan Ular :
• Korban jangan banyak melakukan gerakan, dan tidak panaik.
• Luka dibersihkan.
• Torniket digunakan untuk mencegah kemungkinan menjalarnya bias ke Jantung. Torniket diletakkan antara luka dengan jantung (luka di daerah anggota badan).
• Ular yang menggigit harus ditangkap dan diketahui jenisnya. Bila berbisa, dapat ditentukan jenis bisanya.
• Korban dibawa ke puskesmas setempat / rymah sakit terdekat.
Obat yang biasa digunakan untuk menawarkan bias:
• Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.
• Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk menghilangkan rasa nyeri dan panas.
• Antivenin Polyvalent, serum anti bias yang bersifat umum.
• Antivenin Taipan, serumuntuk gigitan ular Taipan.
• Antivenin Brown Snake, serum untuk gigitan ular Mulga.
• Antivenin Papua Black Snake, serum untuk gigitan ular hitam Irian.
• Galilah lubang sedalam kira-kira 30-50 cm dengan diameter yang lebih besar dari misting / rantang (apa pun yang dapat digunakan untuk menampung air)
• Potonglah ranting kering dengan panjang kira-kira 50 cm, siapkan selembar plastik yang cukup lebar (bisa juga menggunakan ponco / jas hujan).
• Letakkan misting / rantang di dasar lubang, tegakkan batang / ranting tadi dan tutupi dengan pastik, jangan lupa letakkan batu disekelilingnya agar tidak mudah bergeser. (lihat gambar 1)
• Tunggulah air menguap dari permukaan tanah.
Api sangat berguna untuk menghangatkan tubuh kita, untuk memasak dan untuk melindungi diri kita dari ancaman binatang-binatang buas, teknik dan cara pembuatan api harus kita kuasai dengan baik. Membuat jebakan untuk mendapatkan makanan juga salah satu cara untuk tetap bertahan.

Tindakan dalam menghadapi survival :
Ingat semboyan ‘STOP’ :
S = Stop (berhenti).
T = Thinking (mulailah berpikir, dengan ketenangan berpikir akan mudah bertindak)
O = Observe (amati keadaan disekitar kita, apa yang bisa kita kerjakan)
P = Planning (buat perencanaan mengenai tindakan yang akan kita lakukan)

Perlengkapan dan Perbekalan

Peralatan dan Perbekalan yang baik akan sangat membantu kita dalam melakukan kegiatan alam terbuka dan kita akan dapat selalu dalam keadaan sehat untuk melakukan aktivitas karena kita melakukan kegiatan di alam bebas bukan untuk menyiksa diri. Prinsip dalam pemilihan peralatan yang akan kita bawa adalah sebagai berikut : semua barang yang kita butuhkan ada dalam tas kita dan tidak ada peralatan yang tidak kita butuhkan dalam tas kita.


Secara umum peralatan dapat kita bagi menjadi :
1. Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap saat seperti pakaian, peralatan memasak dan makan/minum peralatan MCK dan perlengkapan pribadi.
2. Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan medan perjalanan atau tujuan perjalanan apakah untuk penelitian, dokumentasi, pemanjatan tebing dan sebagainya.
3. Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih kepada hal-hal kenyamanan.

A. PERLENGKAPAN DASAR
Dalam hal ini yang akan dibahas adalah peralatan untuk medan gunung hutan. Memilih perlengkapan dasar, hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :

1. Sepatu, sepatu yang baik mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
* Terbuat dari bahan yang kuat (misal : kulit) namun tidak menyakiti kaki pemakainya.
* Melindungi kaki sampai mata kaki untuk mencegah bahaya terkilir.
* Nyaman dipakai, karena itu pakailah sepatu yang telah dikenal oleh kaki anda/bukan pinjaman.
* Bentuk sol bawah dapat menggigit ke segala arah agar pemakainya tidak mudah tergelincir.
* Sepatu lapangan ABRI cukup baik dengan beberapa modifikasi seperti memberi lubang dibagian sampingnya untuk ventilasi udara dan mengeluarkan air yang terperangkap didalamnya dan diberi alas tambahan sehingga lebih lunak.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
* Untuk mencegah lecet, mungkin kita perlu memberi plester pada bagian-bagian kaki yang bergesekan dengan sepatu.
* Jagalah kebersihan kaki dan kaus kaki dengan mengusahakan agar kita selalu memakai kaus kaki yang kering.
* Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim karena akan mengakibatkan sepatu menjadi kaku dan kulit sepatu pecah-pecah.
* Rajin-rajinlah menyemir sepatu agar kulit sepatu anda selalu dalam keadaan lembut sehingga nyaman dipakai.
* Gunakanlah sepatu yang tidak terlalu sempit atau lebih longgar (dengan memperhatikan kaos kaki yang digunakan).

2. Kaus Kaki
Hal-hal yang harus diperhatikan kaus kaki harus menyerap keringat. Adapun kegunaannya sebagai berikut :
* Melindungi kulit kaki dari pergesekan langsung dengan kulit sepatu
* Menjaga agar telapak kaki tetap dapat bernapas
* Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah-daerah yang dingin.

3. Celana Lapangan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan celana lapangan sebagai berikut :
* Terbuat dari bahan katun yang lembut namun kuat. Celana yang terbuat dari bahan jeans sangat tidak dianjurkan karena bila basah akan menjadi sangat berat dan tidak mudah kering.
* Celana yang baik mempunyai saku yang cukup. Bila tidak ada sakunya maka tidak akan berguna namun bila terlalu banyak saku akan sangat mengganggu. Saku celana sebaiknya mempunyai penutup agar isi di dalamnya tidak mudah keluar.
* Pilihlah celana yang memakai resleting agar mengurangi kemungkinan lintah memasuki daerah terlarang.

4. Baju Lapangan
Prinsip baju lapangan sama dengan celana lapangan yaitu terbuat dari bahan katun atau wol. Sebaiknya baju lapangan yang digunakan berlengan panjang karena akan berguna untuk melindungi dari sengatan matahari, duri tanaman, atau udara dingin. Bawalah pakaian ganti/cadangan yang cukup.

5. Topi Lapangan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan celana lapangan sebagai berikut
* Melindungi kepala dari kemungkinan cedera akibat ranting/duri tumbuhan.
* Melindungi dari curahan hujan ataupun panas matahari terutama kepala bagian belakang.
* Topi yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat.

6. Sarung Tangan
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan celana lapangan sebagai berikut :
* Bahan dasarnya sebaiknya berasal dari kulit.
* Bentuknya disesuaikan dengan tangan dan tidak kaku yang akan menghalangi gerakan tangan.

7. Ikat Pinggang
Kegunaan ikat pinggang selain agar celana tidak melorot juga untuk menaruh benda-benda yang kita butuhkan dengan cepat seperti pisau pinggang, air minum atau peralatan P3K. Pilihlah ikat pinggang yang kita gunakan harus terbuat dari bahan yang kuat seperti kulit atau bahan lain yang kuat.

8. Ransel
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan ransel sebagai berikut :
* Ringan, ransel sejauh mungkin tidak merupakan beban tambahan yang berlebihan. Selain itu ransel juga harus terbuat dari bahan water proof
* Kuat dan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan.
* Nyaman dipakai dianjurkan ransel yang mempunyai kerangka agar berat beban merata dan seimbang keseuruh tubuh.
* Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan mengambil barang-barang tertentu.

9. Peralatan Navigasi
Alat navigasi terdiri dari kompas ,peta, busur derajat/protaktor, pensil/bolpoin dan sebagainya.

10. Lampu Senter
Lampu senter harus disertakan dan baterai cadangan. Gunakan lampu senter dungan kualitas cahaya yang baik, bentuknya ringkas dan tidak boros. Bila sedang tidak digunakan, untuk mencegah agar senter tidak menyala secara tidak sengaja, kita dapat mensiasati dengan membalik salah satu baterai atau memberi isolasi pada salah satu kutub baterai.
Untuk penerangan malam hari dalam waktu yang lama kita dapat menggunakan lilin.

11. Pisau
Secara umum pisau merupakan alat bantu bagi kita untuk keperluan menusuk, memotong, menyayat, melempar dan yang penting sebagai alat bantu untuk membuat api (memotong kayu tipis-tipis dan ranting).

Macam-macam pisau :
* Pisau bowie, kegunaannya untuk menusuk dan memotong tapi cukup memadai untuk melempar
* Pisau komando, pisau ini khusus untuk menusuk walupun cukup baik
* Pisau lempar

12. Perlengkapan Tidur
Peralatan tidur yang disarankan :
* Sepasang pakaian tidur
* Kaus kaki tebal
* Sarung tangan
* Matras
* Sleeping bag
* Kupluk/Balaklava
* Ponco

13. Perlengkapan Masak dan Makan
Peralatan masak terdiri dari :
* Kompor lapangan
* Bahan baker
* Tempat memasak
* Wadah air
* Pematik/pembuat api
* Sendok garpu

Ada bermacam-macam kompor lapangan yang tersedia dipasaran. Yang paling umum saat ini adalah kompor parafin dan kompor gas. Sedangkan yang relatif baru adalah kompor dengan bahan bakar spirtus. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kompor dengan bahan bakar parafin ringkas bentuknya, namun tidak tahan pada badai angin kencang. Kompor gas menghasilkan panas yang lebih baik dibanding kompor parafin namun sangat riskan. Sering terjadi tabung gas meledak karena selang tersumbat. Kompor dengan bahan bakar spirtus tidak terpengaruh oleh angin dan panas yang dihasilkan lebih baik dibanding parafin dan gas. Namun bahan bakar yang diperlukan mempunyai volume yang lebih besar dari parafin.
Pemantik api atau korek api banyak macamnya, ada yang berbentuk batang, dengan bahan bakar gas ataupun minyak. Kita harus selalu menjaga agar korek api kita dalam keadaan kering. Caranya, untuk korek api dengan bahan bakar minyak atau gas kita bungkus dengan kantung plastik agar batu pemantik tidak terkena air. Sedangkan untuk korek api batang, kita dapat memindahkan / menukar wadah korek dengan tabung film yang kedap air.

B. PERLENGKAPAN KHUSUS
Peralatan khusus berkaitan dengan medan dan tujuan perjalanan. Bila akan mengadakan kegiatan pendakian tebing harus membawa tali static dan dinamic, harnes, dsb. Bila akan mengadakan arung sungai kita harus membawa peralatan pengarungan.

C. PERLENGKAPAN TAMBAHAN
Perlengkapan ini walaupun bukanlah hal yang teramat penting namun ada baiknya dibawa, untuk lebih menambah kenyamanan perjalanan.
* Putis, Pembalut betis terbuat dari katun atau wol.
* Gaiter, Melindungi kaki dari pacet, duri, dan mencegah sepatu kemasukan pasir.
* Kelambu, Melindungi dari nyamuk dan lebah
* Ikat leher, second skin dan perlengkapan pribadi.

D. PACKING
Kenyamanan dalam membawa beban selain ditentukan oleh struktur ransel yang baik juga dipengaruhi penyusunan barang saat mengemasnya. Yang perlu diperhatikan antara lain :
* Kelompokkan barang-barang sesuai dengan kebutuhan dan bungkus dengan kantong plastik yang baik terutama pakaian ganti, peralatan navigasi, dsb.
* Tempatkan barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan punggung.
* Barang yang setiap saat diperlukan ditempatkan di atas.

E. PERENCANAAN PERBEKALAN
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu yang mendapatkan perhatian khusus. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai, serta tidak asing di lidah.
2. Terlindungi dari kerusakan, tahan lama dan mudah dalam menanganinya.
3. Sebaiknya makanan yang siap saji.
4. Ringan, mudah di dapat dan harga murah.